Bagaikan pungguk merindui rembulan
Kuasyik memuja kadang waktu terlena
Mampu melihat nun jauh di alam maya
Tapi tak terdaya
Menggapai menyapanya
Utusan rindu merindui dirimu
Kau sering beradu
Dalam igauan mimpiku
Tapi kutahu jauh dari pancainderaku
Cuma kumampu melukis impianku
Kan kubina singgahsana
Di kaki pelangi indah
Agar cahaya rindu ini
Mengelilingi ku
Apakah itu cuma, cuma impianku saja
Sedangkan hakikatnya engkau dan aku berbeza
Andainya Kau Terima impian menjadi nyata
Itulah dikatakan jodohnya kita di tangan Tuhan
Tapi kutahu kau jauh di mataku
Cuma kumampu melukis impianku
Mampu melihat kau jauh dari pancainderaku
Tapi tak terdaya menggapai mencapainya